Mengapa Pria Berubah Setelah Jadian ?

“Kamu berubah sekarang, nggak
seperti waktu masih PDKT! Dulu
aja perhatian, sweet, romantis,
pengen ketemu terus, sekarang
aku datang ke tempat kamu eh
malah dicuekkin… asyik main
game sendiri dan seru sama hobi kamu sampe lupa sama aku !!" begitu kalian pasti kan hehehe

     Banyak wanita yang mengeluh kekasihnya berubah setelah beberapa lama menjalani hubungan.
Merasa sang pacar
jadi lebih cuek, tidak perhatian
lagi, tidak seperti sewaktu PDKT
dulu.
 
Bagi pria yang dangkal, gue bukan hahaha .
pernyataan ini sepertinya sepele dan biasanya dianggap
angin lalu saja kalo gue sih yang nulis kaga wkwkwk , padahal hal ini
bisa menjadi awal dari sebuah
permasalahan serius lho . Bila nanti akhirnya putus, dijamin sang
pria akan menyesal setengah
mati telah mengabaikan keluhan sang wanita waktu
mereka masih bersama. jadi wanita bisa tenang dikit lah
sebenarnya, ini bukanlah
kesalahan siapapun
,oke!! ?. Ini
hanyalah masalah perbedaan sudut pandang dan kebutuhan
antara pria dan wanita dalam
sebuah hubungan ajah kok . Sebuah masalah yang mudah diatasi, seandainya kedua belah pihak mau meluangkan waktu untuk saling mengerti.
  
    Pria membutuhkan kestabilan
dalam hubungan. Setelah memiliki kekasih, dia jadi bisa
fokus pada hal lain dalam hidupnya tanpa harus memusingkan lagi urusan
mencari pendamping. Bisa fokus pada kerjaannya, hobinya,
bisnisnya, dan tahu bahwa
kekasihnya akan selalu berada
di sampingnya.

Bagi pria, ketika
sedang berduaan, tidak
masalah bila dia asyik bermain
game dan pacarnya asyik nonton DVD sendiri-sendiri. Saling mengerjakan urusan
masing-masing. Itu adalah
sebuah kedamaian dan
kebahagiaan bagi pria.
Itu
sudah lebih dari cukup.

Makanya pria terkesan berubah
jadi lebih cuek setelah jadian,
padahal itu artinya dia sudah
merasa nyaman dan stabil
dengan kekasihnya. Sedangkan di lain pihak, wanita
membutuhkan perhatian yang konsisten. Wanita butuh
diperlakukan romantis, sedikit
dicemburui, dirayu, diajak
kencan, dipuji, bermesraan, dsb. Apalagi sewaktu PDKT sang
pria sudah melakukan hal itu
semua, maka wanita
berekspektasi kekasihnya
terus melakukan hal-hal
tersebut setelah jadian . Wanita
butuh romance dan drama, dia
ingin melihat kekasihnya
berusaha membahagiakan
dirinya. Cukup dengan melihat
usahanya saja, wanita sudah
bahagia. Karena itu, ketika
sedang berduaan, wanita akan
mengeluh bila pacarnya asyik
bermain game sendiri tanpa
mempedulikannya.
Ketika wanita datang ke rumah
pacarnya dan melihat dia sibuk
main game sendiri, wanita akan
berpikir: “Aku sudah jauh-jauh
datang ke sini, kok dia malah
asyik main game sih? Dia
sudah tidak sayang lagi
padaku..” Padahal yang ada di
pikiran pria adalah: “Ada kamu
di sini saja, aku sudah senang.
Sekarang aku bisa main game
dengan bahagia..”
Wanita berpikir: “Kenapa main
game pas ada aku? Masa aku
dicuekkin?” Sementara pria
berpikir: “Kenapa nungguin aku
main game? Kamu kerjain hal
lain aja, nonton DVD atau baca
buku kek…”
Setelah berulang kali
mengalami kejadian seperti ini,
sang wanita akan mengeluh
pada pria. Lama-lama keluhan
berubah menjadi tuntutan.
Tanggapan pria biasanya
tersinggung dan membela diri,
karena merasa tidak melakukan
kesalahan apapun. Wanita
menuduh pria tidak peka dan
tidak pengertian, pria menuduh
wanita banyak maunya dan
mencari-cari masalah.
Akibatnya pertengkaran pun
terjadi dan saling menyalahkan
satu sama lain. Hanya karena
keduanya tidak mengerti
kebutuhan pasangannya
masing-masing, dan tidak tahu
apa yang harus dilakukan.
Dalam kasus seperti ini,
sebenarnya tidak ada yang
salah. Yang terjadi hanyalah
kesalahpahaman dan kelalaian
untuk saling mengerti. Bila
keduanya sudah mengerti apa
yang dibutuhkan pasangannya,
maka solusinya menjadi
mudah.
Jadi apa solusinya? Solusinya
adalah bernegosiasi. Saling
berkompromi dan mencari jalan
tengah yang bisa memenuhi
kebutuhan kedua belah pihak.
Win-win solution. Semua
happy, semua senang. Manusia
adalah mahluk egois,
begitupun Anda dan pasangan
Anda. Karena itu penting untuk
mencari kesepakatan di mana
tidak ada satu pihak pun yang
merasa dirugikan atau terpaksa,
karena bila ada yang merasa
dirugikan maka dijamin
kesepakatan tersebut tidak
akan berlangsung lama.
Contoh negosiasi yang paling
sederhana: mendedikasikan
hari-hari tertentu sebagai waktu bersama yang tidak
boleh diganggu gugat, baik oleh
hobi, pekerjaan, maupun
gadget dan smartphone.
Misalnya hari Sabtu dan Minggu. Pada kedua hari tersebut, pria tidak boleh main game ataupun mengurus pekerjaannya, dia harus fokus memberikan perhatian
sepenuhnya pada kekasihnya Menunjukkan usahanya
kembali, mengajaknya kencan, bermesraan, memujinya,
merayu, dsb. Sebaliknya, wanita jangan mengeluh lagi di hari lain bila pria sudah memenuhi
janjinya di hari yang sudah
disepakati. Hargai usaha pria
dan penuhi janji bagianmu. Satu hal yang perlu diingat,
sangat penting sekali bagi pria dan wanita untuk tetap
memiliki dunia dan hobinya masing-masing, agar keduanya
memiliki waktu pribadi bagi diri
sendiri. Dengan begitu, pria
tidak merasa tertekan karena
harus memperhatikan wanita
setiap saat, dan wanita pun
tidak merasa dicuekin karena
punya kesibukan lain ketika
pria asyik dengan hobinya.
Inilah tanda sebuah hubungan
yang saling pengertian.

ya inti nya sih sabar sabar ajah mungkin lu baru bisa melihat sisi lain si dia atau mungkin fikiran lu ajah yang negatif ...
gue pun dulu pernah di bilang hal yang sama oleh si dia . dan gue lakuin sama kaya tulisan gue di atas .
oke pesan dari penulis
"1 fikiran negatif mampu membunuh jutaan fikiran positiv "
soo ... udah tau kan mesti gimana sekarang ?
wassalam ...

0 Response to "Mengapa Pria Berubah Setelah Jadian ? "

Posting Komentar