Tulisan Rindu

Tulisan Rindu
Entah sudah berapa lama aku meninggalkan orang yang kusayang yang sekarang entah dimana, bukan karena sudah tidak sayang, apalagi  sudah bosan, melainkan dia yang disayang sudah tidak mau menerima diri ini seperti dahulu.
Apalah daya aku hanya seorang perindu sekarang yang menunggu kabar bahagia yang pasti akan datang, yaitu saat saat  bahagia ketika dia sudah menemukan seorang yang baru yang pasti mampu menggantikanku, yang sudah pasti lebih dari diri ini.
Entah rasa seperti apa yang nanti akan kurasa, sebuah rasa yang belum pernah kurasa sebelumnya, percayalah ini bukan hanya sekedar air mata. Mungkin ini alasan mengapa ku menjauh, berusaha berhenti berhubungan, dan mencoba untuk pergi dengan alasan hati ini yang pasti sudah tidak akan kuat menerima bahkan melihat dia bersama yang lain. Betapa egois nya hati ini.
Sekarang aku hanya bisa berusaha tersenyum menerima kenyataan yang sekarang sedang terjadi, mungkin saat ini engkau sudah melupakan janji janji kita dihari lalu,aku tidak akan menanyakan janji itu apalagi menagih, sungguh tidak pantas rasanya jika setelah berkaca siapa diriku, yang  bisa kulakukan sekarang hanya menepati janji kita.
Bukan janji yang terlalu indah namun, betapa indah suasana waktu kemarin saat kita buat janji tersebut.
Jika kau tidak menepati janji itu tak mengapa aku tidak akan marah apalagi benci. Entah apa yang kurasa saat ini perasaan sayang yang masih benar benar utuh, sama sekali tidak berkurang masih sama seperti dahulu saat dirimu masih mau dengan diri ini. Aku tidak menyesal punya rasa seperti ini, karena rasa ini aku bisa bersyukur,aku sudah tidak punya apa apa yang bisa dibanggakan ke orang lain, namun kuyakin aku punya hati yang tulus yang benar benar bisa menjaga sebuah rasa.
Entah rahasia apa yang tuhan simpan dibalik semua ini, namun kuyakin tuhan punya kuasa dengan tujuan yang baik.
Aku menulis tulisan rindu ini ditempat favoritku, taman sederhana yang sering kujadikan tujuan untuk menikmati waktu saat bersama dia,bercerita, bercanda,makan jajanan dipinggir jalan. Tak ada bosan menatap wajahnya saat itu, menghafal setiap lekuk wajahnya seperti orang baru pertama kali bertemu,sambil ditemani lagu dari mocca, aku bersyukur mempunyai perasaan ini. Sekarang tempat ini menjadi tujuanku jika rindu ini muncul dan tidak bisa lagi ditahan.  Aku pergi ke taman ini bahkan aku duduk ditempat kita sering duduk bersama, tempat untuk menghabiskan waktu.
Andaikan tuhan menawarkan mengulang waktu bersamamu dan kutahu akan tetap ada kejadian yang sama yang membuat hati ini menangis, aku mau. 
Hanya fotomu yang sekarang kusimpan sebagai salah satu penyembuh rindu,walaupun kadang ada airmata jatuh saat kurindu,kunikmati itu semua.  Jika aku masih diizinkan melihat dia untuk yang terakhir, aku ingin melihatnya bahagia walaupun dengan orang lain, dan aku berharap aku bisa tersenyum saat itu, dan juga aku berdoa supaya tidak air mataku yang mengotori saat saat itu. Hanya itu yang berani saat ini kuharapkan, aku tidak lagi berani berharap kau kembali apalagi menjadi miliku seperti dulu, sungguh tidak berani bahkan sudah tak pantas jika kuberkaca siapa diriku. Aku harap dia menemukan orang yang benar benar mencintainya agar ia tidak terluka sepertiku karena cintanya.
Sepertinya ada hujan yang mengharuskanku berhenti melanjutkan tulisan ini, hujan gerimis bercampur air mata ditempat kesukaan kita.
Aku rindu akan engkau.

0 Response to "Tulisan Rindu"

Posting Komentar